Tontonan Ibliskah ?


Apabila bulan Ramadan tiba, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu ditutup dan setan-setan dibelenggu”. (Diriwayatkan oleh Bukhari, no. 1899. Muslim, no. 1079, dari Abu Hurairah radhiallahu ’anhu)


Berdasarkan dalil diatas katanya setan dan iblis itu dibelenggu, namun ternyata ada setan baru yang saat ini sangat teknologi banget.. bahkan bisa merasuki tanpa lewat bisikan. Amazing ... Impresif, dan sebagainya.. Di Bulan Ramadhan ini rasanya memang sudah bekerja dengan tupoksi masing-masing, seprtinya mereka mempunyai inovasi baru. Bentuk propaganda terbaru kali ini adalah media televisi, sumpah ngeri kali melihat fenomena yang tidak menguntungkan, disela-sela bulan penuh berkah yaitu Ramadhan masih ada saja yang menyia-nyiakan waktunya di depan televisi.

Seringkali gemuruh Ramadhan datang, maka datang pula berbagai judul acara yang ditawarkan layaknya menu makanan enak bagi masyarakat Indonesia. Sebuah menu yang mengenyangkan dan menyenangkan, namun sangat disayangkan menu tersebut banyak mendapatkan dilema yang muncul di lingkungan masyarakat apakah menu tersebut bermanfaat bagi tubuh atau merusak? karena faktanya betapa banyak orang yang nggak lagi memperhatikan waktu untuk melakukan amalan-amalan yang baik karena keasyikan menonton acara-acara di televisi, misalnya lupa lagi sama waktu untuk shalat berjamaah karena keasyikan menonton sinetron ini biasa terjadi sama Ibu-Ibu dan Remaja Putri sungguh merupakan fenomena yang tidak menguntungkan. 
Perbedaan unik tapi menyatu seperti halnya drama Korea yang terkenal dengan romantisnya dan Indonesia terkenal dengan sinetronnya, yang dari tahu ke tahun ratingnya meningkat yg bertolak belakang dengan rating kualitas untuk mendidik masyarakat Indonesia. Banyak acara yang hanya kejar jadwal atau momentum saat itu, misalnya Ramadhan berbagai macam tayangan persiapan ramadhan bermekaran. Hebohnya dunia pendidikan dari tayangan tersebut serasa hilang dengan kekocakan yang tidak mendidik mengapa demikian, karena umumnya tontonannya menggambarkan orang jahat itu keren contohnya: kisah percintaan remaja putri pesantren dan remaja putra yg rock n rool, emang sih perubahan itu dpt terjdi dari berbagai sudut, namun selama perjalanan penayangan tersebut pelajarannya hanyalah mengenai belajar untuk melanggar aturan pesantren untuk bertemu hanya karena cinta, terus melawan orang tua hanya karena cinta yang dilatarbelakangi nafsu saja tanpa dasar cinta yang hakiki dimana bertemunya seorang wanita dan laki-laki diatur dalam sebuah pelaminan. Bahkan anak Ustadz digambarkan preman. Kok nggak cari cerita lain yang lebih mendidik dikit?

Ada lagi kisah-kisah anak SMP, dengan gaya nakalnya dibilang keren, inikan bukan mendidik tapi mengajarkan. Bukan hanya itu, sekarang dunia komedian mulai mencoba mengambil alih rating tertinggi karena mungkin udah banyak orang stress kali jadi harus tertawa dulu biar menghilangkan stress. Namun terkadang lawakannya kurang cerdas dan banyak menggunjing bahkan menghina atau menyakiti hati orang lain. Yang lucunya ini ditayangkan di bulan Ramadhan yang seharusnya diberikan suapan pendidikan bagaimana bertata krama yang baik, sopan santun, akhlak, keimanan, dan ketakwaan. Namun serasa lenyap ditelan hanya karena mengejar rating tertinggi dimasyarakat.

Sekarangkan bulan Ramadhan alangkah indahnya menyadarkan masyarakat melalui tontonan yang baik bukan cuma kultum atau ceramah pagi melainkan drama-drama yang bisa membangkitkan semangat untuk belajar imu agama Islam, beramal, bersyukur, dan sebagainya. Sehingga amalannya di hari Ramadhan ini pun bertambah bagi penyedia menu acara-acara tersebut. Sebab saat ini remaja dan pemuda Indonesia mulai hilang semangatnya ditelan oleh sifat hura-hura, matrealistis, gengsi, bahkan drugs, minum minuman beralkohol, ini salah satu faktor akibat kurangnya dunia pertelevisian kita memberikan gagasan-gagasan kepada masyarakat untuk memberikan kesadaran betapa pentingnya ilmu agama untuk melahirkan norma-norma yang baik dan manusia yang berkulitas akhlaknya serta bagaimana memerankan dunia pertelevisian dengan menu acaranya untuk menggugah perasaan para pemuda kita untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih baik.

By: Ld. Syr

Posting Komentar

1 Komentar