Semut merupakan hewan
bertubuh mungil yang menyukai makanan berasa manis. Sehingga kita sering
mendengarkan “dimana ada gula disitu ada semut”, dalam berburupun tidak pernah sendirian akan tetapi selalu
bekerja sama. Saat kita melihat mereka dalam kerumunan yang sangat banyak,
apalagi kalau melihat semut merah, pasti bulu kita merinding bahkan agak ngeri,
sebab dengan jumlah ribuan bahkan ratusan mereka terlihat seram, dan kita pun
takut akan sengatan mereka yang sangat sakit. Bahkan ada istilah gajah pun
dapat ditaklukan pasukan semut. Tapi coba lihat sisi lain kehidupan semut
tersebut, mereka dalam mencapai tujuannya yaitu tak pernah menyerah. Coba tes cara
kerja mereka dengan menghalangi perjalanan mereka, pasti para semut itu akan
menghindar atau mencari jalan lain tapi tetap focus dengan tujuan (goals) sebelumnya. Saat diatas pohon
ketika mulai menanjak dan terjatuh, mereka akan kembali lagi naik dan naik. Bukan
hanya itu para sobat sekalian, mereka pun tidak pernah bekerja secara individual
tapi selalu dengan kerja sama yang kompak. Saat seekor semut melihat targetnya,
maka semut ini akan memanggil kawannya untuk membantu membawa target tersebut. Tentu
hikmah dari semut ini jika di simpulkan ada dua aspek yang menonjol yakni kerja
kerja keras tanpa putus asa dan kerja sama yang apik.
Sebelumnya saya mau
bertanya pada sobat sekalian, apakah tujuan hidup kita sebagai manusia?,
“apakah hanya mengejar harta yang melimpah?”, apakah mencari rumah dengan istri
yang cantik?”, “ataukah jabatan dan pangkat yang tinggi?”. Seandainya hanya
sebatas ini betapa buruknya tujuan hidup kita. Memang tak dapat dipungkiri kita
menginginkan yang demikian, saya pun sebagai pria sejati mempunyai mimpi yang
sama. Namun jika hanya ini mimpi kita, maka merugilah orang-orang di dunia ini
yang mengejar dunia semata. Ingat!, tujuan kita sangat mulia yaitu mendapatkan
posisi terbaik di mata sang pencipta yaitu Allah Swt. Bagaimana menggapai ini?,
tentu sobat sekalian kita juga harus bekerja keras tanpa putus asa. Karena akan
banyak cobaan yang akan kita dapatkan, bahkan bisa bertubi-tubi, contoh saya
seringkali mendengar sikap putus asa, perhatikan!!!, ini hasil temuan saya sama
teman-teman yang seringkali berkata “ah sudahlah saya sudah ditakdirkan hidup
melarat seperti ini, saya nggak punya skil, modal, dsb”, “udahlah kita ke
universitas pun akan tetap jadi pengangguran karena ilmu kita nggak akan terpakai;”,
“toh kita juga jadi PNS doank, ngapain belajar banyak”, “mending cari duit
daripada kuliah soalnya lulus juga jadi pengangguran”. Mental yang buruk bukan.
Kita sudah dituntut untuk bekerja keras tanpa putus asa, karena betapa banyak
cobaan yang harus kita lalui, jangan takut dengan keadaan karena kegagalan yang
sering kita alami. Justru dari kegagalan itulah keberhasilan itu muncul, banyak
orang sukses berawal dari kegagalan contoh: pengusaha kaya di Indonesia Chairul
Tanjung, Ippho Santosa, dsb. Coba deh, baca biografi orang terkaya di dunia,
mereka tidak langsung kaya begitu saja loh, mereka mengawalinya dengan banyak
kegagalan namun sikap tanpa putus asa inilah yang memberikan mereka kekayaan
itu. Solusinya belajarlah dari kegagalan tersebut, seandainya gagal dalam satu
hal, cepat introspeksi mungkin ada yang salah dalam memulai langkah kita.
Amati, pikirkan, rasakan, dan ubah cepat pola lama, saya yakin kita bisa
mendapatkan keberhasilan dari kegagalan tersebut. Tuhan Maha Tahu, Maha Adil,
dan Maha Pemberi Rezeki, Allah Swt tahu bagaimana melatih hambanya untuk kuat
dan teguh pada pencapaian kehidupan ini baik di dunia maupun di akhirat. Semua
ini kembali lagi dari tujuan hidup kita. Ingat hanya orang putus asalah yang
gagal dalam hidup ini. Jika anda berpikir untuk tidak bisa masuk syurga karena
banyak dosa yang kita lakukan maka inilah kegagalan berlanjut yang anda akan
alami di akhirat kelak. Janganlah putus asa, untuk mengapai akhirat dan tentu
harus dilakukan dengan cara yaitu perbanyak amal itu sendiri.
Seandainya kita semua
paham akan tujuan hidup kita untuk sukses di dunia dan diakhirat, maka kita
akan bergerak untuk mempelajari dan bekerja keras untuk kedua kesuksesan
tersebut. Mental kita berawal dari keimanan, yang tercermin dari keteguhan hati
seseorang merujuk pada sebuah kata kesabaran.
Sampai dimana kesabaran kita, tidak ada batas untuk ini, karena disinilah
latihan kita mengenai kehidupan ini. Sudah jelas Allah Swt atau tuhan kita
menyuruh untuk selalu berusaha dan berusaha. Karena kita akan dilatih melalui
alam ini, bukan semata-mata pasrah dengan alasan takdir. Camkanlah dalam hati
kita, ada takdir yang bisa diubah dan tidak bisa diubah. Takdir yang tidak bisa
diubah hanyalah kematian, jodoh, dan rejeki. Semua sudah diberikan kepada kita
peluang untuk sukses, tanamkan kembali dalam hati kita, dan semua tergantung individu
tersebut yang harus mengubahnya. Ingat pula! Tak ada yang instan, yang instan
hanya mie instan. hehehe
Jelas pula dari arti
belajar dari semut ini yaitu tentang bekerja sama. Kesuksesan tidak bisa dapat
dimulai tanpa relasi (hubungan) sesama manusia. Sudah jelaspula manusia sebagai
makhluk sosial yang mempunyai kelebihan dan kekurangan, artinya kita tidak bisa
sombong dan tamak atas pencapaian diri kita ketika berada di posisi teratas.
Tentu posisi itu diberikan kepada kita bukan untuk berbangga diri, tetapi
tanggung jawab besar yaitu membantu orang yang ada dibawah kita. Banyak orang
lupa daratan dengan kekayaannya bahkan sampai bingung untuk menghabiskan
uangnya, yang ada hanya membeli serba-serbi perhiasan dunia. Padahal harta itu
hanyalah titipan semata, artinya harta tersebut bisa diambil olehNya Sang Maha
Pemberi Rejeki jika berkehendak, maksud saya disini adalah kita harus bisa
membantu orang lain, memberdayakan mereka dengan apa yang kita miliki. Jadilah
orang yang membawa manfaat banyak di dunia ini. Karena ketika kematian
mendekati kita, maka hanya tiga amal yang bisa membawa kita untuk masuk ke
syurga nan indah itu yaitu, ilmu, amal jariah, dan doa anak sholeh kepada orang
tuanya.
By: ld. syr
0 Komentar