Carilah Teman yang Baik !!!


Para sobat ku yang mulia, mungkin sejenak kita berpikir arti sebuah pertemanan. Pada kenyataannya definisi pertemanan ini sangatlah banyak, bahkan ketika kita bertanya pada seseorang, ada yang membedakan antara sahabat dan teman. Contoh opininya, sahabat adalah seseorang yang mendampingi kita ketika dalam keadaan duka atau senang, dia juga selalu membantu kita dalam memecahkan sebuah permasalahan, sedangkan teman merupakan seseorang yang dikenal dengan beberapa kali tatap muka. Silahkan para sobat mengartikan lain pula, namun pada prinsipnya kita sebagai manusia dituntut untuk berteman dengan orang baik agar kita juga dapat menikmat kebaikan tersebut.

Berhati-hatilah dalam berteman bukan berarti kita dilarang untuk mencari teman, karena itu juga berkaitan dengan hubungan antar sesama manusia (hablumminannas), tetapi kita juga dituntut untuk berusaha mencari kebaikan dan salah satunya itu melalui seorang teman yang baik. Karena ketika kita berteman dengan kebaikan atau kejahatan yang ada pada diri teman kita, secara tidak langsung pembiasan sifat kebaikan dan kejahatan itu dapat kita nikmati. Teman yang baik biasanya mereka selalu mengajak pada kebaikan, contoh dia selalu berkata, “yuk shalat berjamaah di masjid”, “jangan lakukan tersebut itu nggak baik”, “ayo bangkit dari keterpurukanmu masa jadi mental tempe seperti ini” dsb, hal ini tentu berbanding terbalik dengan teman jahat, mereka akan selalu bilang, “ayo ke diskotik aja kita kan masih muda jadi harus menikmatinya”, “ikut genk motor donk biar gaul gitu”, “jalan-jalan yuk, biasa cuci mata dulu ama cewe-cewe untuk hilangin stres”dsb. Terkadang tanpa sengaja kita akan mendapatkan gambaran kedua teman diatas, disinilah teman baik dan teman buruk akan beraksi.


Semua pilihan ada di tangan kita, ajakan mana yang patut dipegang teguh. Ketika kita terlalu sering dan banyak berteman dengan orang jahat, secara automatis kita pun harus ikut arus, dengan dalih biar nggak dijauhin teman. Sehingga secara tidak langsung kita sudah masuk dalam perangkap syaithan karena teman kita sendiri. Seandainya kita mempunyai banyak teman baik yang selalu mengajak pada kebaikan kita pun akan terhindar dari kegiatan-kegiatan yang menyimpang. Coba perhatikan lingkungan kita, apalagi yang berada di kota-kota besar, dengan banyaknya fresex, tawuran, genk motor, dsb yang terjadi saat ini. Betapa banyak generasi muda sudah mulai lupa dengan tujuan hidupnya untuk melakukan kebaikan, hal ini tidak lepas dari akibat pergaulan kita, jika sudah membahas pergaulan pasti ujung-ujungnya juga ya pertemanan. Namun disamping itu ada juga perkumpulan atau organisasi dakwah Islam, yang berisikan pemuda-pemuda yang giat untuk berlomba-lomba dalam kebaikan, namun hal ini sangat sedikit yang melakukannya untuk saat ini. Sekali lagi mari kita berhati hati (warning) dalam cara berteman kita, karena teman yang jahat saat ini selalu lebih banyak dibandingkan dengan teman baik yang mau ingin mengundang kita pada kebaikan. Lihatlah kesuksesan Nabi Muhamad Saw, beliau selalu didampingi dengan sahabat-sahabatnya yang terbaik, kemudian dua pemuda yang memulai bisnisnya di Jakarta, Ariev Budiman dan Azizul Mendra mendirikan sebuah usaha konstruksi bernama Bali Corp atau PT Bentang Alam Lestari Indonesia hal ini diawali dari sebuah persahabatan yang membentuk komitmen dan saling percaya satu sama lain, [1] pengusaha sukses Bob Sadono berkat sahabatnya yang mensupport dia dan memberikan solusi untuk memelihara ayam kampung sehingga saat ini menjadi pengusaha sukses[2], dan masih banyak lagi yang sukses karena sahabat yang baik.

Tak jarang ketika kita menemukan teman baik yang selalu memberikan kritik atau saran bahkan nasehat kepada kita untuk melakukan kebaikan, namun kita balas dengan sikap acuh tak acuh kepada mereka. Padahal itulah teman baik kita atau sahabat kita yang mau menerima dan memperbaiki keburukan yang ada dalam diri kita. Mereka bukanlah guru, tapi sahabat sekaligus guru dalam sebuah ikatan pertemanan yang baik. Betullah apa yang telah dikatakan Nabi Muhammad Saw dalam haditsnya, Beliau bersabda ”Dan perumpamaan teman duduk yang baik itu bagaikan penjual minyak wangi kasturi, jika minyak kasturi itu tidak mengenaimu, maka kamu akan mencium bau wanginya. Dan perumpamaan teman duduk yang jelek adalah seperti tukang pandai besi, jika kamu tidak kena arangnya (percikannya), maka kamu akan terkena asapnya. (HR. Abu Dawud). Dari ungkapan beliau tersebut membuktikan bahwa perlunya kita untuk mencari teman yang baik agar kebaikan itu dekat dengan kita, justru sebaliknya kita berteman dengan orang jahat maka kejahatan itu pula yang akan mendekati kita. Teman baik akan selalu mau mendengarkan keluhan-keluhan kita dengan memberikan solusi dalam hidup kita, mau menemani kita dalam keadaan seburuk-buruknya diri kita, dan bahkan dalam ketidakmampuan kita. Maka dari itu janganlah berpikir negatif terhadap teguran teman-teman kita agar tidak melakukan kegiatan-kegiatan yang buruk (negative), janganlah mempertahankan ego sehingga kitapun menolak untuk berteman dengan mereka, ini adalah kesalahan fatal yang pernah dilakukan. Seharusnya kita bersikap positif atas teguran mereka karenan hal itu pasti akan membawa dampak yang baik pada diri kita.

Pandai-pandailah dalam memilih teman, bukan berarti kita harus menjauhi teman yang jahat karena ini bukanlah kesimpulan akhir kita, justru dengan begitu kita telah menghilangkan hakikat kita sebagai makhluk social yang harus berinteraksi. Tetapi cobalah belajarlah dari teman yang jahat tersebut karena mereka juga masih mempunyai kebaikan kecuali yang telah tertutup hatinya. Dari teman yang jahat kita dapat memperoleh pengalaman untuk tidak melakukan perbuatan tersebut karena dalam apa yang telah mereka lakukan itu membawa sebuah pelajaran penting, misalnya; pernah nggak melihat teman yang melakukan free sex, yang suka nyabu alias narkoba, ikut-ikutan genk motor, dsb, lihatlah mereka dicemooh oleh masyarakat, tidak disenangi karena selalu membuat onar, difitnah, diusir keluarga mereka, bahkan yang lebih parahnya akan semakin jauh dari kebaikan, dan semoga teman-teman kita seperti itu bisa sadar atas perbuatannya serta tak lupa pula kita selalu berdoa untuk dijauhkan fitnah-fitnah semacam itu.

Seseorang itu tergantung agama temannya. Maka hendaknya salah seorang dari kalian melihat siapa temannya." (HR. Ahmad dan At-Tirmidzi).

Ayo kita saling mengingatkan sesama teman!!!!, banyak-banyaklah berteman dengan orang baik karena ketika kita masuk dalam lingkaran kebaikan, maka kebaikan itu juga akan menyelimuti kita. Sehingga dapat disimpulkan sahabat adalah teman kita yang selalu membawa kebaikan, mau menemani kita dalam kesusahan, dan mengingatkan kita untuk menjauhi perbuatan-perbuatan yang buruk.


By: Ld. Syr


[1] http://finance.detik.com/read/2013/03/25/101348/2202528/480/kisah-dua-sahabat-yang-sukses-memulai-bisnis-konstruksi
[2] http://www.stylepote.com/2013/05/kisah-inspiratif-bob-sadino-menjadi-pengusaha-sukses.html

Posting Komentar

0 Komentar