Seni Menghadapi Kritikan



Bismillahirrahmanirrahim,

Hai para sobat yang mulia, seringkali kita bercengkerama sesama dalam sebuah lintas pergaulan entah melalui media sosial dan nyata. Dalam cengkeraman tersebut kita akan sering menemui orang yang tidak disenangi dan orang yang menyenangkan buat kita, dalam perkumpulan bersama kawan-kawan kita misalnya, secara tidak langsung mendapatkan sebuah cacian, ejekan, candaan, dan kritikan. Sebenarnya semua itu dimaksudkan untuk membuat suasana menjadi nyaman dan betah karena dibarengi dengan tertawaan yang mengasyikkan. Akan tetapi secara tidak langsung kita mendapat kritikan yang pedas alias bikin emosi ketika mendengarkannya, padahal seandainya kita menanggapi dengan baik kritikan tersebut mungkin ada makna positif dan negatifnya. Manusiawi jika dihadapkan pada sebuah kritikan naluri kita muncul untuk mempertahankan diri, hanya saja kita juga patut untuk memahami kritikan tersebut dan cara menghadapinya terlebih dahulu.
Menerima kritikan adalah pekerjaan berat, perlu latihan yang banyak untuk bisa menerima kritikan dari orang lain, karena itu bisa jadi gambaran kita dalam kehidupan sehari-hari yang sering kita lakukan tanpa disadari. Kita diciptakan sebagai manusia yang memiliki keterbatasan sehingga kekurangan akan muncul begitu saja, maka dari itu yang menjadikan bahan terbaik sebagai penilaian orang lain terhadap diri kita adalah kritikan. Bayangkan ketika tidak ada orang yang mengkritik kita? Saya yakin kita bisa berbuat semena-mena kepada orang lain. Bayangkan ketika tidak adanya nasihat dari orang lain kepada kita? Saya yakin kita akan terbawa dalam arus kehancuran duniawi. Seandainya kita hanya dikelilingi oleh orang-orang ABS (Asal Bapak Senang) bagaimana kita bisa mengintrospeksi diri ini tanpa adanya kritikan dari orang lain.
Kali ini saya akan membagi beberapa tips dari hasil bacaan saya dalam seni menerima kritikan, mudah-mudahan saya dan kawan-kawan bisa menerapkannya dengan baik untuk perbaikan kualitas diri kita. Adapun tips tersebut sebagai berikut:
1.        Shut up and listen! Ini hal yang paling penting (important). Terkadang ketika sahabat kita memberikan kritik secara tidak langsung telinga ini memanas, kemudian dalam hati selalu mencoba mencari jawaban sebagai pembenaran seolah-olah kita tidak melakukan kesalahan, merasa diri paling benar sifat inilah yang perlu kehati-hatian karena bisa menjerumuskan dalam lubang kesesatan. Sikap yang perlu kita lakukan adalah dengan diam sambil mendengarkan penyampaian kritik tersebut, setelah selesai kemudian kita klarifikasi dengan baik jika memang perlu diklarifikasi.
2.       Jangan bersikap berlebihan dalam membela diri. Sesaat memang akan menjatuhkan diri kita, tapi inilah bentuk introspeksi yang datang dari luar (exkternal). Bersikap pembelaan memang perlu, tapi perlu dilakukan dengan cara yang baik alias tidak dengan sikap emosi atau marah. Dengan begitu pembelaan yang kita lakukan pun bisa diterima dengan baik oleh orang yang mengkritik kita.

3.       Manusia tidak ada yang sempurna, Kesempurnaan hanyalah milik Allah Swt. Manusia itu selalu melakukan kesalahan karena kita memiliki kekurangan. Seandainya kritikan itu baik untuk kita walaupun mungkin terasa perih di dada, tetap terimalah kritikan tersebut sebagai upgrade mental kita dan obat untuk menyadarkan kita dari sifat kesombongan.
4.       Semangat dalam memperbaiki diri. Seyogyanya kita selalu ingin menjadi manusia yang baik. Tentu kita tidak langsung menjadi orang baik, banyak proses yang perlu kita lalui yang pertama perubahan untuk memperbaiki diri sebab kualitas diri seseorang mencerminkan perilakunya dalam pergaulan kesehariannya. Ketika bermunculnya kritikan terhadap kita, selalulah positive thingking karena ini akan bisa membawa pada kebaikan.
5.       Pahami isi kritikan tersebut. Dari segala bentuk kritikan tidak semuanya baik untuk didengarkan dalam telinga kita, ada kritikan yang pedas, ganas, dan menjatuhkan yang bisa membuat telinga ini memanas. Dalam kritikan yang miring yang dilontarkan kepada kita seandainya hikmah dari kritikan tersebut bisa dianalisis dengan baik kita akan menemukan kebaikan dalam kritikan tersebut.
6.       Jangan memutuskan silaturahmi. Kritikan yang ganas tadi jangan sampai membuat kita sampai kesal dan memutuskan tali silaturahmi kepada teman kita, jadikan kritikan itu bahan pertimbangan introspeksi diri kita. Okey !
7.       Bersyukurlah ada yang mengkritik. Seandainya tidak ada yang peduli sama kita, kita tidak akan pernah dikritik, karena orang sudah bosan untuk mau menyampaikan kebaikan kepada kita. Berterima kasihlah jika ada yang mengkritik artinya dia selalu memperhatikan kelakuan kita yang menandakan kepeduliannya terhadap diri kita. Always say thanks and be gratefull.
8.       Enjoy aja lagi. Kritik itu pada dasarnya normal, tergantung cara kita meresponnya. Jangan direspon dengan emosi, nangis, atau bisa membuat sakit hati yang dipikirkan sampai membuat habis energy dan kegalauan. Nikmati masukan tersebut walaupun mungkin masukan tersebut berbeda dengan yang kita inginkan. Hadapilah dengan senyuman.
9.       Cuekin saja kalo kritikannya menghancurkan. Tidak semua kritikan itu baik bahkan ada yang bisa menghancurkan kepercayaan diri kita, inilah yang perlu diwaspadai jangan sampai larut karena itu bisa memunculkan energi negatif sehingga menjadi takut dalam berbuat, misalnya; “ah kita ini masih muda nyantai saja dulu, jangan terlalu banyak belajar, masa muda adalah masa bersenang-senang”. Kata-kata seperti ini bisa menjerumuskan kita dalam lubang kehancuran.
10.  Langkah akhir dengan perubahan. Jika kritikan sudah pada masuk semua ditelinga kita melalui berbagai step awal tadi hingga akhir ini. Hal yang penting dilakukan adalah memperbaiki kualitas diri ini sehingga memperkecil lubang kritikan tersebut. Kritikan jangan terlalu dipikirkan sehingga membuat kita terpaku dengan kritikan itu, akan tetapi jadikan kritikan itu sebagai cermin tingkah laku kita untuk membuat perubahan menuju manusia yang baik. Pernahkan minum obat? Umumnya obat itu terasa pahit, tapi dalam pahitnya bisa menghilangkan penyakit kita, begitu halnya dengan kritik tidak semua enak untuk didengarkan tapi bisa membawa perubahan kearah yang baik pula.
Maka dari itu sobat sekalian mengajak kawan-kawan untuk berbenah diri dengan menjadikan kritikan itu obat dan cermin untuk menjaga ketampanan tingkah laku kita. Jadikan kritikan motivasi untuk membangun kualitas diri kita dan mengolah mental kita dengan baik. Semoga bermanfaat bagi sahabat-sahabat  saya.

By: Ld. Syr

Posting Komentar

0 Komentar